Setelah membaca novel yang berjudul “Maharani” karya Pearl S. Buck
saya menjadi sangat terinspirasi dengan sosok wanita yang kuat, tangguh
serta profesional dalam pekerjaannya.
Novel ini bercerita tentang seorang Ratu dari dinasti Qin bernama Tzu
Hsi, ibusuri dari seorang pewaris takhta naga. Tadinya Ratu Tzu Hsi ini
bernama Yehonala dan hanya berkedudukan sebagai selir kaisar. Namun
karena ambisinya, dia akhirnya berhasil menjadi permisuri dan menjadi
ratu istana barat karena dia adalah ibu dari putra sang kaisar, pewaris
takhta naga.
Yehonala muda sebenarnya telah dijodohkan dengan sanaknya yang bernama
Jung Lu, namun akhirnya dia memilih untuk menjadi selir kaisar dan
bercita-cita menjadi penguasa. Konsekuensi yang harus dia bayar untuk
bisa mencapai cita-cita itu sangat mahal. Dia harus meninggalkan
laki-laki yang dicintainya, Jung Lu. Menjadi permaisuri kaisar yang
artinya dia harus mengabdi pada laki-laki yang sebenarnya tidak
dicintainya. Setelah anaknya lahir (kaisar baru), dia harus menghadapi
berbagai permasalahan negara yang sangat rumit mulai dari pemberontakan
orang dalam sampai penyerangan dari bangsa Barat.
Di sini dapat kita lihat bahwa perjuangan dan cobaan pasti akan dilalui
oleh semua orang, tidak peduli rakyat biasa atau seorang ratu pun.
Bahkan seiring dengan kekuatan yang besar muncul juga tanggung jawab
yang besar. Ratu yang punya kekuasaan luas, cantik, berwibawa, dan
sangat dihormati rakyat juge harus berjuang keras menghadapi masalah
negara dan kesendiriannya, diapun harus merelakan cinta sejatinya dan
fokus pada masalah rakyat. Oleh karena itu, tidak ada manusia yang bebas
dari cobaan, semua orang pasti pernah mengalami perjuangan melewati
masa-masa sulit. Karena masa sulit dan cobaan merupakan bagian yang
tidak mungkin terpisahkan dari kehidupan di dunia ini.
SMS WIDGET
Minggu, 01 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)